Baca Juga : Facebook Dianggap Media Sosial Paling Berbahaya Bagi Kesehatan Mental
Dari sana juga terlihat adanya skor gejala depresi 26% untuk remaja putri dan 21% untuk putra bila dibandingkan dengan remaja yang gunakan media sosial selama satu hingga tiga jam per harinya.
Peneliti juga menyatakan studi ini hanya untuk menunjukkan hubungan antara media sosial dan gejala depresi, seperti rasa tidak bahagia, gelisah, dan kesepian.
Ada pula faktor lain yang perlu diperhitungkan sebagai penyebab depresi di sini, seperti kurang tidur dan cyberbullying.
Menurut Yvone Kelly selaku pembuat studi ini dan juga berprofesi sebagai profesor epidemiology dan kesehatan publik, besarnya perbedaan tersebut tampaknya berasal dari sifat penggunaan media sosial bagi remaja putri.
Remaja putri di Inggris lebih suka gunakan media sosial bersifat grafis, seperti Snapchat dan Instagram yang mementingkan tampilan fisik, mengambil foto, dan juga komentar mengenai foto tersebut.
Bila remaja putri yang mempost fotonya di sana mendapatkan komentar tidak baik mengenai penampilannya, maka hal itu akan membuatnya menjadi gelisah dan berujung pada depresi.(*)